HTML/Java Script

BG. II. 47 Kaarmany eva dhikaras te, ma phalesu kada ca na, ma kaarma phala hetur bur, ma te sango 'stva akaarmany || berbuatlah hanya demi kewajibanmu, bukan hasil perbuatan itu (yang kau pikirkan), jangan sekali-kali pahala menjadi motifmu dalam bekerja, jangan pula hanya berdiam diri tanpa kerja|

Sabtu, 02 Mei 2015

Komunikasi Penyuluh Agama Hindu dalam Mencegah Konflik Akibat Masuknya Sampradaya Baru pada Suatu Banjar

oleh: I Made Sri Wirdiata



A. Pendahuluan
Keanekaragaman jalan bhakti dalam agama Hindu adalah suatu keniscayaan, sebagaimana dijamin oleh Weda. Bhagavata Purana atau Srimad Bhagavatam VII.5.23 menyebutkan ada 9 (sembilan) jenis cara mewujudkan rasa bhakti kita kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang disebut dengan nawa laksana bhakti.
Ekspresi bhakti umat Hindu kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dapaat diwujudkan melalui salah satu atau beberapa jalan yang disukai dan dapat membuatnya nyaman, sebagaimana dijamin dalam Bhagawad Gita IV.11. Karena pada hakekatnya jalan manapun yang ditempuh, sudah pasti akan menuju pada-Nya. Jalan bhakti yang beragam itu biasanya dipilih satu atau beberapa oleh sekelompok umat Hindu dengan berlandaskan pada tattwa (filsafat Hindu) tertentu yang kemudian disebut dengan Sampradaya (aliran kepercayaan dalam agama Hindu).