Om Swastyastu.
Angayubagia, setelah jelang akhir tahun 2017 yang lalu, kami Bimas Hindu Kemenag Kota Mataram yang dikomandoi oleh Bapak Ketut Edi Ariawan menjalin sinergi dengan pasraman Non Formal di Kota Mataram. Membentuk Perhimpunan Pasraman Kota Mataram (Perpasram). Inovasi dalam bentuk sinergi ini kami rasa sangat penting untuk meningkatkan pelayanan kepada umat Hindu di Kota Mataram. Lebih-Lebih Kabid Bimas Hindu Kanwil Kemenag Prov. NTB sedang mengeksekusi Proyek Perubahan tentang Peningkatan Pelayanan Kepada Umat Hindu di NTB.
Setelah Perpasram lahir, tepatnya tanggal 17 September 2017 di Taman Mayura Cakranegara, beberapa kali pertemuan untuk berkoordinasi telag dilaksanakan oleh intern pengurus. Pertemuan dengan para pengurus Pasraman non formal juga telah dilaksanakan. Terakhir tanggal 8 April 2018 di Pura Pancaka yang dirangkai dengan persembahyangan bersama. Agenda yang dibahas ialah evaluasi kendala atau tantangan dalam pengelolaan pasraman non formal.
Hari ini hingga esok, 3 s.d. 4 Mei 2018 perwakilan pengurus pasraman non formal di Kota Mataram terdiri dari 17 perwakilan pasraman, dan perwakilan Perpasram diundang oleh Penyelenggara Bimas Hindu Kemenag Kota Mataram untuk mengikuti Pembinaan Tata Kelola Pasraman Non Formal Tingkat Kota Mataram. Merupakan tindaklanjut dan jawaban dari informal meeting sebelumnya di Pura Pancaka tanggal 8 April 2018 yang lalu.
Sebagian pasraman telah aktif dalam keterbatasan atau kendala-kendala yang dihadapi. Sebagian lagi pasif karena belum bisa memecahkan kebuntuan untuk mengatasi kendala yang dihadapi. Melalui kegiatan yang dilaksanakan ini semoga dapat menjadi ajang sharing untuk lebih mengaktifkan pasraman yang telah aktif, dan bersama-sama memberi solusi bagi pasraman yang sedang pasif. Demi pelayanan kepada masyarakat.
Pentingnya pasraman-pasraman menjadi aktif karena dapat dijadikan sebagai salah satu media pergaulan positif bagi generasi muda di tengah maraknya dampak negatif era globalisasi yang ternyata tidak saja berdampak positif.
Menindaklanjuti kegiatan ini, sebagai agenda rutin, akan dilaksanakan Jambore Pasraman (Jampas) Tingkat Kota Mataram V Tahun 2018. Sudah yang ke-5, dan 3 kegiatan terakhir kami melakukan seleksi untuk mentriger agar semakin banyak pasraman yang mau aktif.
Bahkan tahun ini, demi melestarikan pula tradisi Hindu Bali di Lombok, khususnya di Mataram, yang bahkan di tingkat nasional tidak dilaksanakan -- karena berbicara Hindu Nusantara, tidak hanya Bali-- maka kami berupaya akan melaksanakan 2 mata lomba tambahan di luar mata lomba yang umum telah dilaksanakan di Jampas.
Mata lomba yang umum dilombakan saat Jampas yaitu:
1. Lomba Tri Sandya
2. Lomba Kramaning Sembah
3. Doa Pelafalan Doa Sehari-hari
4. Lomba Dharmawidya (cerdas cermat) -- ini baru, sebelumnya di UDG.
5. Lomba Cipta dan Baca Puisi Keagamaan Hindu
6. Lomba Bercerita Keagamaan Hindu
7. Lomba Yoga Asanas Putra
8. Lomba Yoga Asanas Putri
Dan.........
Khusus di Kota Mataram, demi mewadahi pelestarian peninggalan leluhur kita......
Kami bersama pengurus Perpasram kembali berinovasi akan melaksanakan 2 lomba lainnya untuk pelestarian warisan dan sekaligus mengakomodir masukan dari pasraman-pasraman yang mengajarkan aksara Bali... sehingga 2 mata lomba yang ditambah yaitu:
9. Lomba Menulis (nyurat) Aksara Bali
10. Lomba membuat canang genten.
Oya...Lomba Cipta Lagu Keagamaan Hindu yang biasanya dilaksanakan di momen Jampas, kini dilaksanakan di Utsawa Dharma Gita (UDG.
Harapan kami Bapak/Ibu/Sdr. dapat memberi dukungan. Membantu mensosialisasikan kegiatan Jampas tersebut, terutama bagi yang berdomisili di Kota Mataram. Mendorong putra/putri atau cucu atau saudara tercinta untuk aktif di kegiatan pasraman. Dukungan dari orang tua lah yang pertama dan utama dibutuhkan.
Mari terus bersinergi.
Mohon dukung kami, dukung pasraman di lingkungan masing-masing. Mari bangun pasraman di lingkungan masing-masing. Pasraman merupakan salah satu benteng tangguh bagi generasi muda kita. Ayo layani masyarakat.
Ayo ke Pasraman.
🙏🏻
-Wirdiata-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar